Kamis, 29 Desember 2011

16 November 2011 sebelum cuti,sempet foto sama temen satu barak WISMA NUSANTARA 31 ATAS plus pengasuh Ibu Sari Kin Kin.

Kamis, 01 Desember 2011

SATU CITA-CITA

Suatu hari ,aku tidak lagi hirup aroma rerumputan dan mekarnya bunga mangga di pagi hari yang lengang  ini.
Aku tidak akan terbangun mendengar teriakan erobik pagi,ataupun usapan lembut temanku,sambil sayup-sayup lantunan Al-Quran di samping tempat tidurku.Dan aku tidak lagi melangkahkan sepatuku yang usang di aspal rata yang kehitam-hitaman,menuju lapangan parade untuk sekedar apel  pagi.Sudah puas kulakukan itu bertahun-tahun.Diatasku ,langit,tergambar lukisan Tuhan yang Maha Indah.Hari-hari itu,empat tahun lamanya,dalam setiap susah dan payah aku tutup dengan senyuman yang begitu simpul.Namun yang tetap terselip dalam hatiku,ketika semua sudah kembali pada aktivitas pribadi dan aku mendapati mereka dengan lugasnya membagi “kasih-sayang”yang entah apa maknanya,dalam ikatan yang mereka anggap bahagia.Aku tergugu karena sungguh tak mudah memagari hati selama 4 tahun tanpa harus menyakiti siapapun,termasuk batinku sendiri.Dan melintasi godaan demi godaan.Menjadi pendengar semua cerita percintaan picisan,pahit,manis,yang mereka tumpahkan ditelingaku.Seperti cawan kosong.Dari campuran-tumpahan  itu aku menemukan ramuan sendiri untuk hidupku.Jalan yang kutempuh,meskipun tidak sama.Aku,adalah tetap dengan caraku.
Aku sedang berenang pada akal sehat dan naluriku selama 4 tahun.Selama masa itu,bukan aku tak pernah mendapatkan romansa apapun dari siapapun.Bukan hati ini tidak lengah.Justru,dia rentan akan dahaga kasih sayang.Tapi Kasih sayang yang kurasakan dari-Nya lebih dari apapun,ArRahman,aku selalu menggenggamnya dan begitu indah jika kuhayati,menjadi sebuah daya.Bahkan ,aku belajar lagi mencintai Al-Quran justru dari semua ini.Aku juga belajar dari wanita2 yang kukagumi.Wanita yang menjadi cahaya bagi hidup orang lain.
Kini,sedikit lagi aku   melewati jalan ini.Sebentar lagi aku lulus.Kawan,boleh saja kita punya cita-cita masing-masing untuk menyambung kehidupan.Dan akan kuceritakan padamu satu cita-cita.
Menikah.
Mudah?
Tentu tidak.
Terlalu banyak yang harus disiapkan.
Bukan Cuma itu,memantapkan hatimu pada pilihan serta jodohmu,adalah seperti menentukan sisa hidupmu.
Ketidakmudahan justru mengajariku menikmati kemudahan.ketidakmudahan bukanlah masalah sistem yang pernah kulalui selama empat tahun,tapi terletak dihatiku sendiri.Aku butuh teman hidup.Kadang aku tidak terlalu sabar menantinya,keyakinanku goyah pada titik –titiknya.
Aku dianggap pasif.Bukan ,teman,ini bukan masalah mengapa  aku berdiam diri,tapi untuk apa aku  berdiam sejenak. Tahukah kau,tidak lebih hanya untuk nantinya aku bisa mempersembahkan yang terbaik bagi siapapun yang kucintai,sambil aku terus mengembangkan diri.
Bukan utopis.
Cinta.Boleh jadi  sebagian dari kita berbeda konsep.Tapi beda itulah yang kupilih dan kuyakini kebenarannya.
Ini cerita hari ini,dan empat tahun lalu.
Tapi hari-hari berikutnya,adalah cerita hidupku yang berbeda warna.
Adalah ketika aku terbangun pagi dan mendapati seorang lelaki yang amat kucintai disampingku masih tertidur dengan pulasnya.Kupandangi dia,cinta pertamaku,lantas kukecup keningnya hingga dia terbangun.Terbangun untuk menghadapNya.Dan subuh itu,aku berdiri dibelakangnya,sebagai makmumnya,Karena dialah imamku.Ya,imam dalam rumah tanggaku.
Setelah itu kami berdoa,memohonkan ampun atas khilaf,memohonkan petunjuk untuk kehidupan kami,memohon kekuatan,dan akupun akan menangis mengecup punggung tangannya.Meminta ampun padanya.
Pagi itu,adalah babak-babak baru dalam kehidupanku.Menyiapkannya sarapan,menyiapkan pakaiannya,baru kemudian memikirkan diriku sendiri.Itulah,cita-citaku  sederhana namun bukan tanpa halangan.Menjadi istri yang taat dan sholehah untuknya.
Itu adalah cita-cita yang melampaui bahkan mengubur ambisi intelektual ---walaupun sedikit—yang masih kupunya.Karir tidak akan menjadi apa-apa dalam hidupku.Kawan,Yang terpenting adalah rumah bisa menjadi surga untuk keluargamu,.Ketika suamimu datang dan kau sambut dengan kelembutan sehingga hatinya menjadi tenang.Itu adalah jalan dari tujuan hidupmu sesungguhnya,menggapai ridha ALLah.

Jatinangor,23 November 2011

enny dan Inne :D

 
Sabtu,26 November 2011,aku udah beli tiket seharga 50.000 melalui temanku yang kuliah di Unpad buat ikut seminar Bilqis yang diadakan anak2 farmasi unpad.Aku pikir,daripada waktu pesiar kuhabiskan hanya untuk keliling2 gak jelas lebih baik aku isi sama hal-hal seperti ini.Syukurlah hari ini pesiar (bagi yang belum tau pesiar,, itu adalah perizinan keluar asrma di kampus IPDN) karena untuk mendapatkan perizinan keluar begitu sulitnya.Itupun kami datang terlambat dari waktu yang ditentukan karena perizinan,lagi-lagi.
Namun setelah tiba di gedung PSJB unpad,kami langsung menukar tiket dengan produk wardah kosmetik seharga 30.000 dan langsung terlibat.
Sudah kelewatan satu sesi,aku menunggu-nunggu sesi talkshow dengan teteh Inneke Koesherawati dan pembicara Tony dan Mely Raharjo.Usai makan siang dan sholat acarapun dimulai.Sesi tanya jawab,aku agak nekat ngacung-ngacungin tangan duluan sementara yang lain berebut ingin bertanya.Si Mba-mba cantik moderator memilihku “Ya,Mba yang kerudung cokelat yang dibelakang…” Semua temenku pada ngerasa ,yaiyalah secara waktu itu pake seragar pesiar,akhirnya salah seorang  mba-mba nyodorin mike di depanku.Then,I ask..
Rupa-rupanya,habis menjawab,artis cantik yang begitu anggun  yaitu teteh  Inneke koesherawati itu berdiri,trus ngomong kalo pengen ngasih souvenir buat penanya pertama dan kedua.Jadilah aku maju ke podium.Dapet ucapan selamat,trus cipika-cipiki.Dasar akunya aja nekat,aku ngomong “Teteh….foto yuk ”kataku sambil ngasih hepon ku sama teteh di depanku.”Minta tolong ya Teteh….” Sambil nyengir kuda.
Mungkin stigma orang2 praja itu agak kaku kali yaa,jadi waktu aku gandeng  Teteh  Inneke sambil senyum2 mereka langsung pada heboh.
“Pengeeeennn”teriak mereka.Sumpah surprise banget deh!
Aku suka ketika adrenalinku dipacu oleh tantangan dan peluang!!!

Senin, 13 Juni 2011

momen 21

kue ini,kupikir adalah "kreatifitas" wirasasti susanto ataupun kakakku maidiyanto rahmat

ibu pengurus panti bagi-bagiin kue

motong tumpeng,sumpah aku lebih senang melakukannya di panti asuhan dari pada di barak (tahu lalu)

makan bareng

bersyukur aku masih punya mereka

abis itu,malamnya kumpul2 sama kontingeku,KALSEL-KALTIM-KALBAR-KALTENG,Just eat cake
kado tepat jam 12 dari my beloved keryn(babel) n uci(jabar)




kado-kado termanis dari anak petak E ,Nila ,Kuntum,Uci,Mba Novi,Keryn.,Afni,Ciput,windri,.








Aku terlambat menangkap momen2 penting ini dalam gambar,.Syukur masih kupunya beberapa.Terima Kasih ya Allah,ada hal tak tergambar yang kudapat.Bukan masalah harga kado taupun jenisnya.Tapi mungkin kalo aku dikasih umur 2,3,4,ataupun 5 tahun lagi,aku akan begitu bersyukurbahkan berani bayar mahal untuk berkah sebesar ini.

Sabtu, 11 Juni 2011

Izin Bermalam

naek bendi berasa jadi cinderella

bersama Pak Kades ,istri,dan famili(halah!)mejeng dulu di dpn goa

mandi bersama (hush jgn ngeres!)yg gak akan bisa kulupa momennya.

resiko mendapatkan foto kuda ini begitu tinggi,karena bisa di seruduk kapan aja.

belakang rumah Aji Mo'ming.Inilah tempat yg begitu  kusuka,walau hanya untuk melamun sore2

pagi bersama sohibku kerynna (bangka belitung) keryn yg selalu ngaku "bidadari dari mentok"
Kali ini izin bermalam kuhabiskan di pangkep,sulawesi selatan bersama dua orang temanku,Keryn  Monic.Sudah dua tahun sejak prakte lapangan 1  dulu.Ada magnet alam di pangkep ini,knp aku merasa harus kesini lagi.Aku suka semua yg ada didalamnya.,terlebih orang2 desanya.Desa Kabba.Aku rinduuuuuuuuuuu.Aku suka berada disana.!!!
pak kades n istri ,mesranyo.

abis nyebur laper,.makan nasi kuning penuh kehangatan.taelah!

Kamis, 21 April 2011

Dia(mono)log








Aku meremas kertas ujian yang penuh dengan angka dan logaritma.Otak ini terasa mengkerut.Bak kerupuk tersiram air.Panas karena sejak tengah malam kumasuki rumus,dan sepanjang siang kuhantam  soal-soal   ekstra rumit.Darahkupun terpompa begitu cepat dari jantung.
Ah.Sejak kecil kau memang tak pernah becus urusan kalkulasi.Bidang eksakta terlalu mengerikan buatmu.Yang kau suka hanyalah  pelajaran kerajinan tangan dan kesenian(KTK) serta Kesegaran Jasmani.Nilai IPA raport-mu tak pernah lebih dari angka delapan.Meraih Sembilan itu ngos-ngosan.Payah!
Tapi aku selalu berhasil mendapat pujian dalam mensinopsis  karangan -karangan pendek,menikmati banyak referensi sejarah,menangkap banyak hal mengenai IT  dan up-date perkembangan ilmu walaupun  kadang lemah  secara tekhnis.
Tidakkah kau sadari,di zaman seperti ini yang lebih dibutuhkan adalah yan kritis dan analitis!.
Aku pikir kecerdasan emosi dalam menilai ,memahami dan bersikap dengan orang lain lebih kupunya ketimbang orang-orang yang hanya suka berkutat rumus itu.Dan itu lebih penting!
Itu bisa dilatih.Kecerdasan otaklah yang lebih penting.Jangan terlalu naïf!
Tapi aku jago mengenali nada musik,menafsir lirik lagu,berpuisi dan berprosa hingga banyak orang terenyuh dan bertekuk lutut mengaguminya?Aku bisa sebesar Kahlil Gibran kalau kuasah semua ini!
Iya,kalau kau asah.Sayangnya,kau begitu pemalas!!!Dan parahnya,juga penghayal dan pelamun yang buruk.
Hei,heii!!Imajinasi  itu mutlak dibutuhkan untuk mengolah kreatifitasmu!Orang-orang rumus  berkacamata itu terlalu kaku menikmati hidupnya.Tak menghargai seni,lebih-lebih dengan hubungan intrapersonalnya dengan manusia!!(PUAS AKU MEN-SKAK)
Apa yang bagus dari semua itu? Orang-orang imajinatif itu utopis,hanya kenal konsep ideal namun lemah sekali realisasi.Berpikir terlalu global dan intuitif,tak pernah andalkan analisis dan nalar yang berpadu dengan peritungan cermat,tepat,akurat,dan teliti.

Kau akan menyesal ketika mendapati  dalam dunia kerja,bukanlah orang-orang yang pintar otaknya yang cepat dipromosikan,tapi orang yabg pandai menempatkan diri dan cerdas secar emosional.
Tidak juga.Banyak orang  eksakta yang berseni tinggi dan begitu pandainya besrikap.Tapi sedikit yang berseni tinggi itu pandai berjibaku dengan analisis dan logika.
Jadi kau tetap berkeras bahwa  dominasi otak kiri akan membawamu sukses???(KUBANTING KURSI)
Ya.Mutlak
Tanpa kau sadari kaulah yang naïf dan bodoh.Intelegensia atau IQ  hanyalah 20 % sedangkan sisanya adalah EQ -mu yang menentukan!
Kau begitu subjektif rupanya,hanya karena disitulah kecendrunganmu!
Kukira kaulah yang tak sportif dan begitu pecundang.Wahai manusia yang terlalu logis !Ketika empatimu hilang,karena  kecerdasanmu yang berlebihan dan egomu yang tak terkendali  kau bisa saja menginjak-injak dan menyakiti  orang lain karena naluri mengasihimu begitu tumpul!
Kau ingatlah juga,dengan empatimu yang telalu lemah itu kau  sangat mungkin dimanfaatkan dan dibodoh-bodohi orang lain.Bukankah itu begitu menggelikan di zaman yang serba canggih ini masih ada manusia  tolol yang berambisi  jadi manusia “baik”.Hahahahahaa.
Apaa?.Lagi-lagi bahasanmu terlalu meluas.Aku tetap  percaya pada kemampuan dominasi otak kananku ini.(BENAR-BENAR KUPECAHKAN  GELAS KACA DI DEPANKU.KUBANTING.PRANG!!)
Seketika itu,dari sudut tersamar suara :
 Tak ada yang lebih ketika saling melengkapi.Keduanya tak ada yang bisa dihilangkan dan tak bagus jika tak berimbang.Kalian terlupa,bahwa raga kalian tak berguna tanpa ruh.Dan nutrisi ruh itu sama dengan spiritual.Yang esensi dan paling menentukan nasib kalian!Percuma kalian berdua tanpa aku.Sungguh percuma.

Aku,dan manusia batu,hanya bisa tergugu.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Eny Fahriati


----------------dari perenungan panjang memahami tendensi diri-----------

Sabtu, 26 Maret 2011

LUPUS-KU KEMANA?

Saya menggilai deretan kata-kata dalam sebuah buku ,asal muasal dan asbabun nujulnya adalah dari sebuah novel kecil bernama Lupus.Baik itu Lupus Kecil,Lupus Abege,Dan Lupus Dewasa.Bahkan mau ujian EsDe pun saya cuek bebek gak belajar,demi ngabisin buku Lupus yang suka diantri temen2(kasiannya saya juga pengantri karena yang punya hanyalah seorang teman  dekat yang selalu saya rindukan,Risa Susanti-sekarang Kedokteran UNLAM  Banjarmasin--.)
 Gila memang kalo udah berdua dengan Risa.Bereksplorasi kreatifitas.Koleksi bukunya segudang walo baru Esde,maklum dari kecil pola hidupnya cukup hedon.Tapi hedon yang positif.Kalo saya mah boro-boro,hanya berlindung dibawah ketiaknya,karena saya sehobi dan (mungkin!) dia sayang sama saya .haha
 Karena inspirasi seorang  Lupus,dulu sempat bikin majalah waktu kelas 5 SD ,majalah anak NICHA  yang dikarang sendiri,jual sendiri,dibeli sendiri,dibaca sendiri!halah!
Pokoknya,inspirasi saya itu adalah Lupus.
Tanpa sadar Hilman Hariwijaya(makasi Om!) membantu saya dalam upaya menemukan kecendrungan hidup saya.Minimal,yg paling konkritnya,kenapa saya masih mampu berkata2 disini,ini kan karena saya sering baca juga..dan bacaannya Lupus juga.
Lupus emang gak pernah lekang dimakan jaman.Dari jaman Duran-Duran sampe Limp Bizkit
Dari jaman saya pakai rok merah nan lucu,sampai berseragam PDH IPDN ini.Akh....
Namun,ada hal beda yang cukup terasa.Semoga aja Oom Hilman juga menyadarinya.
 Rupanya Lupus berubah..(Paling gak ini menurut saya lho)
Guyonannya mulai jadi kerasa hambar, jalan ceritanya mulai kerasa dibuat-buat, dengan penuh humor-humor yang  terlalu maksa dan berkesan slapstick.Penuh kejadian kebetulan yang serasa dipaksakan sama pengarangnya, cuma supaya tetap keliatan lucu.  Buku-buku Lupus yang saya baca saat ini  bener-bener gak  seperti Lupus yang dulu.
 Lupus  ketularan sinetron-sinetron di tivi yang mengumbar-umbar kemewahan itu. Topik ceritanya? udah kayak roman picisan!
 Lupus sudah nggak cerdas lagi. Pergaulannya juga terbatas. Teman-temannya cuma itu-itu aja. Gito atau Aji aja udah gak ada juga.Apalagi Fifi Alone.Padahal saya rindu Engkong Gusur,Nyak Boim.
Akh..!
 Dimensi karakter itu hidup dari masa kemasa.
 Sekarang,mentok-mentoknya – selain Boim dan Gusur – temannya Lupus cuma Adi Darwis yang rambutnya diwarnain niru-niru Hanamichi Sakuragi.
 Gak  ada lagi cerita tentang kehidupan wajar yang emang sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata kayak kita2.Gak ada lagi cerita sarat pesan moral (walaupun sangat  ringan) kayak judul-judul “Mobil Boim Butut Sekali”, atau “Something are Better Left Unsaid”, yang bisa bikin saya mikir, OOoohhh, Lupus itu gak cuma sekedar cerita buat lucu-lucuan aja En..... Lupus itu ibaratnya more thaN meets the eye..Sampe-sampe saya jatuh cinta sama tokoh Lupus sendiri...Iya ini gak ngarang,saya bener2 jatuh cinta sama tokoh yg hanya ada di novel,gila gak..!Kata temen saya tiang bendera aja lebih mendingan En karena ada wujudnya.haha.Saya Kangen.Sumpah!!

Jumat, 25 Maret 2011

Bulan Pucat di atas Jendela (lagi)

 Selamat Pagi,
Pria rumit level medium,

Jika rupanya kau arsitek,
rancanglah sketsa hidupku nanti dalam altar keabadian
jika kau penyair,
gubahlah alurnya,
dari plot melompat-lompat menjadi alur maju mundur.

Jika kau ternyata pembalap liar nan binal,
kumohon,
jangan tabrak apapun di sirkuit,
jangan lempar dirimu,
banting setirmu,

Atau kau rupanya pemain futsal handal?
pesanku,
jangan juga jebak dirimu dalam "off side",
takkan kutemukan dirimu dalam "another side"

Alamak.
jika.
dan hanya jika.

betulkah itu?

belum kutau apa kau memang pantas jadi arsitek atau penyair bagiku,
yang kurasa kau hanya pembalap liar nan binal.




--------------------mirisku pagi ini--------

Bulan Pucat di atas Jendela

Dialog untuk   Pria rumit ,kerumitan level sedang :

Kesekian kalinya,
kubilang,, ini  bukan level kagum tingat tinggi,
medium.
Sudah dua.tiga.empat.
Toh berlalu saja.Itu biasa.
Mengurungnya dalam hati bagiku nikmat.


Bila  membuncah-buncah,aku redam.
bila sakit,aku diam
 Bila  menguap,artinya malaikat membantuku menguatkan.
Jadi,bukankah ini hanya permainan  setan yang mesti dikendalikan?

Sendu.
Bulan :
Lanjutkan saja ini.Sungguh amat nikmat memandanginya dengan kerling tersamar.Dentum terhindar.
Diam saja kau larut.Dia indah.Dari samping.Dari sudut mana saja.Dia magnet alam bekekuatan dahsyat.

Sengat.Matahari :
Akh,apa guna menyedot energi  untuk pria tak sadar ini?Hari-hari hanya untuk  mengebiri?

Desau.Angin :
Buang saja.Sudahlah pergi tertiup jauhjauhjauuuuuuuuh.
seperti nelayan melepas sauh..


Wanita terpuruk: Aku takkan menyesal dengan gemetar,debur,riuh rendah ataupun isak sesak.Aku hanya menikmati ruh yang melesak terasa tak berada ditempatnya.Aku hanya menikmati sesuatu yang tak terdefinisi cinta.Dalam setiap selnya.Izinkan sekali saja.

duhai,

Siang menyetubuhi malam dan aku bungkam.
Pada tempatnya.Tanpa harus berucap : Sebenarnya Aku Cinta.
Karena aku tak tergetar.. sel -sel darahku tak berselancar memabukkan.


Dan karena sepanjang malam aku tak menghangat untuk mengulang dialog kita.
tapi benarkah??
Aku menunggu pria yang level  terumit untuk membuatku gentar,gemetar..
Sampai jatuh lunglai dibahunya.





--------------------------imaji yang membinal---------------