Jumat, 25 Maret 2011

Bulan Pucat di atas Jendela

Dialog untuk   Pria rumit ,kerumitan level sedang :

Kesekian kalinya,
kubilang,, ini  bukan level kagum tingat tinggi,
medium.
Sudah dua.tiga.empat.
Toh berlalu saja.Itu biasa.
Mengurungnya dalam hati bagiku nikmat.


Bila  membuncah-buncah,aku redam.
bila sakit,aku diam
 Bila  menguap,artinya malaikat membantuku menguatkan.
Jadi,bukankah ini hanya permainan  setan yang mesti dikendalikan?

Sendu.
Bulan :
Lanjutkan saja ini.Sungguh amat nikmat memandanginya dengan kerling tersamar.Dentum terhindar.
Diam saja kau larut.Dia indah.Dari samping.Dari sudut mana saja.Dia magnet alam bekekuatan dahsyat.

Sengat.Matahari :
Akh,apa guna menyedot energi  untuk pria tak sadar ini?Hari-hari hanya untuk  mengebiri?

Desau.Angin :
Buang saja.Sudahlah pergi tertiup jauhjauhjauuuuuuuuh.
seperti nelayan melepas sauh..


Wanita terpuruk: Aku takkan menyesal dengan gemetar,debur,riuh rendah ataupun isak sesak.Aku hanya menikmati ruh yang melesak terasa tak berada ditempatnya.Aku hanya menikmati sesuatu yang tak terdefinisi cinta.Dalam setiap selnya.Izinkan sekali saja.

duhai,

Siang menyetubuhi malam dan aku bungkam.
Pada tempatnya.Tanpa harus berucap : Sebenarnya Aku Cinta.
Karena aku tak tergetar.. sel -sel darahku tak berselancar memabukkan.


Dan karena sepanjang malam aku tak menghangat untuk mengulang dialog kita.
tapi benarkah??
Aku menunggu pria yang level  terumit untuk membuatku gentar,gemetar..
Sampai jatuh lunglai dibahunya.





--------------------------imaji yang membinal---------------

1 komentar:

  1. Wanita Miris : beliau,masih berjuang memperbaiki diri...belum matang dan mapan seperti impian mu...(maka nya belum bertemu dalam resonansi waktu,sama hal waktu kau belum bertemu aku karena untuk bertemu seorang special seperti aku ini kau harus berjuang keras menjadi keren lebih dahulu hahahaha)

    BalasHapus