Sabtu, 26 Maret 2011

LUPUS-KU KEMANA?

Saya menggilai deretan kata-kata dalam sebuah buku ,asal muasal dan asbabun nujulnya adalah dari sebuah novel kecil bernama Lupus.Baik itu Lupus Kecil,Lupus Abege,Dan Lupus Dewasa.Bahkan mau ujian EsDe pun saya cuek bebek gak belajar,demi ngabisin buku Lupus yang suka diantri temen2(kasiannya saya juga pengantri karena yang punya hanyalah seorang teman  dekat yang selalu saya rindukan,Risa Susanti-sekarang Kedokteran UNLAM  Banjarmasin--.)
 Gila memang kalo udah berdua dengan Risa.Bereksplorasi kreatifitas.Koleksi bukunya segudang walo baru Esde,maklum dari kecil pola hidupnya cukup hedon.Tapi hedon yang positif.Kalo saya mah boro-boro,hanya berlindung dibawah ketiaknya,karena saya sehobi dan (mungkin!) dia sayang sama saya .haha
 Karena inspirasi seorang  Lupus,dulu sempat bikin majalah waktu kelas 5 SD ,majalah anak NICHA  yang dikarang sendiri,jual sendiri,dibeli sendiri,dibaca sendiri!halah!
Pokoknya,inspirasi saya itu adalah Lupus.
Tanpa sadar Hilman Hariwijaya(makasi Om!) membantu saya dalam upaya menemukan kecendrungan hidup saya.Minimal,yg paling konkritnya,kenapa saya masih mampu berkata2 disini,ini kan karena saya sering baca juga..dan bacaannya Lupus juga.
Lupus emang gak pernah lekang dimakan jaman.Dari jaman Duran-Duran sampe Limp Bizkit
Dari jaman saya pakai rok merah nan lucu,sampai berseragam PDH IPDN ini.Akh....
Namun,ada hal beda yang cukup terasa.Semoga aja Oom Hilman juga menyadarinya.
 Rupanya Lupus berubah..(Paling gak ini menurut saya lho)
Guyonannya mulai jadi kerasa hambar, jalan ceritanya mulai kerasa dibuat-buat, dengan penuh humor-humor yang  terlalu maksa dan berkesan slapstick.Penuh kejadian kebetulan yang serasa dipaksakan sama pengarangnya, cuma supaya tetap keliatan lucu.  Buku-buku Lupus yang saya baca saat ini  bener-bener gak  seperti Lupus yang dulu.
 Lupus  ketularan sinetron-sinetron di tivi yang mengumbar-umbar kemewahan itu. Topik ceritanya? udah kayak roman picisan!
 Lupus sudah nggak cerdas lagi. Pergaulannya juga terbatas. Teman-temannya cuma itu-itu aja. Gito atau Aji aja udah gak ada juga.Apalagi Fifi Alone.Padahal saya rindu Engkong Gusur,Nyak Boim.
Akh..!
 Dimensi karakter itu hidup dari masa kemasa.
 Sekarang,mentok-mentoknya – selain Boim dan Gusur – temannya Lupus cuma Adi Darwis yang rambutnya diwarnain niru-niru Hanamichi Sakuragi.
 Gak  ada lagi cerita tentang kehidupan wajar yang emang sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata kayak kita2.Gak ada lagi cerita sarat pesan moral (walaupun sangat  ringan) kayak judul-judul “Mobil Boim Butut Sekali”, atau “Something are Better Left Unsaid”, yang bisa bikin saya mikir, OOoohhh, Lupus itu gak cuma sekedar cerita buat lucu-lucuan aja En..... Lupus itu ibaratnya more thaN meets the eye..Sampe-sampe saya jatuh cinta sama tokoh Lupus sendiri...Iya ini gak ngarang,saya bener2 jatuh cinta sama tokoh yg hanya ada di novel,gila gak..!Kata temen saya tiang bendera aja lebih mendingan En karena ada wujudnya.haha.Saya Kangen.Sumpah!!

Jumat, 25 Maret 2011

Bulan Pucat di atas Jendela (lagi)

 Selamat Pagi,
Pria rumit level medium,

Jika rupanya kau arsitek,
rancanglah sketsa hidupku nanti dalam altar keabadian
jika kau penyair,
gubahlah alurnya,
dari plot melompat-lompat menjadi alur maju mundur.

Jika kau ternyata pembalap liar nan binal,
kumohon,
jangan tabrak apapun di sirkuit,
jangan lempar dirimu,
banting setirmu,

Atau kau rupanya pemain futsal handal?
pesanku,
jangan juga jebak dirimu dalam "off side",
takkan kutemukan dirimu dalam "another side"

Alamak.
jika.
dan hanya jika.

betulkah itu?

belum kutau apa kau memang pantas jadi arsitek atau penyair bagiku,
yang kurasa kau hanya pembalap liar nan binal.




--------------------mirisku pagi ini--------

Bulan Pucat di atas Jendela

Dialog untuk   Pria rumit ,kerumitan level sedang :

Kesekian kalinya,
kubilang,, ini  bukan level kagum tingat tinggi,
medium.
Sudah dua.tiga.empat.
Toh berlalu saja.Itu biasa.
Mengurungnya dalam hati bagiku nikmat.


Bila  membuncah-buncah,aku redam.
bila sakit,aku diam
 Bila  menguap,artinya malaikat membantuku menguatkan.
Jadi,bukankah ini hanya permainan  setan yang mesti dikendalikan?

Sendu.
Bulan :
Lanjutkan saja ini.Sungguh amat nikmat memandanginya dengan kerling tersamar.Dentum terhindar.
Diam saja kau larut.Dia indah.Dari samping.Dari sudut mana saja.Dia magnet alam bekekuatan dahsyat.

Sengat.Matahari :
Akh,apa guna menyedot energi  untuk pria tak sadar ini?Hari-hari hanya untuk  mengebiri?

Desau.Angin :
Buang saja.Sudahlah pergi tertiup jauhjauhjauuuuuuuuh.
seperti nelayan melepas sauh..


Wanita terpuruk: Aku takkan menyesal dengan gemetar,debur,riuh rendah ataupun isak sesak.Aku hanya menikmati ruh yang melesak terasa tak berada ditempatnya.Aku hanya menikmati sesuatu yang tak terdefinisi cinta.Dalam setiap selnya.Izinkan sekali saja.

duhai,

Siang menyetubuhi malam dan aku bungkam.
Pada tempatnya.Tanpa harus berucap : Sebenarnya Aku Cinta.
Karena aku tak tergetar.. sel -sel darahku tak berselancar memabukkan.


Dan karena sepanjang malam aku tak menghangat untuk mengulang dialog kita.
tapi benarkah??
Aku menunggu pria yang level  terumit untuk membuatku gentar,gemetar..
Sampai jatuh lunglai dibahunya.





--------------------------imaji yang membinal---------------

Rabu, 23 Maret 2011

Hari Minggu .Saya mikili kegembiraan sendiri.Berpiknik-piknik bersama Keryyna Meithesya---Bangka Belitung.Satu tahun silam dimana dunia bisa diciptakan sendiri dengan keindahannya.
Lokasi : Bantimurung,Maros,SulSel.

Sabtu, 19 Maret 2011

saya malu.karena dulu saya tidak begini

Saya tak tau apakah saya harus menyalahkan sistem di lembaga saya.
Saya berjilbab,tapi saya tak merasa ada bedanya.
Saya tak menyadari ibadah saya tergerus perlahan-lahan.Akhlak saya merosot.
Apakah ini masa depan yg dulu saya pilih?
Dua,bahkan tiga tahun lalu.Bukanlah seperti ini gambaran masa depan saya.

SAYA MALU.SAYA TAKUT.
jika  Allah menggariskan umur saya hanya sampai hari ini.........
Bagaimana?

Saya telah tahu ajarannya,bahkan dulu telah saya amalkan.Disini menipis.Hampir tenggelam.Saya yang membuatnya,bukan siapa-siapa.
Hari ini,saya harus merekonstruksi.Percuma saya memetakan bertahun-tahun tapi tak terealisasi dalam kerja nyata.

Kini,sekilas  melihat potret SMA,menjerit-jerit dan perih. Melihat degradasi akhlak,tingkah polah,yang saya bawa,yang saya sandang dan yang saya kenakan sekarang adalah 180 derajat dari yang lalu-lalu.Dari seorang eny 3 tahun yang lalu.Empat .Bahkan lima.

Ya Allaah......
Saya saksikan  sahabat2 saya disana yang masih pada arahnya yang dulu.Dan saya,
Saya dimana sekarang??
Akh,sudah tak tahu berbelok kemana.


Allah,berikan saya umur panjang...
Sampai September 2012 dan lepas dari sini saya akan rangkai pelan-pelan lagi.Paling penting pada yang saya pakai ini.
Tidakkah,meruginya saya  jika seluruh dari apa yg saya punya ini sudah disaksikan orang lain setiap hari,tanpa saya berbuat apa-apa?
Meruginya jika saya bukanlah orang yg pandai menjaga interaksinya dengan laki-laki lain---yang sangat berpotensi merubah alur hidup saya---.Menjadi riak-riak beriak .

Sakitnya hati suami saya nanti.Meruginya generasi saya nanti.

Pernahkah saya malu melihat saudari2 muslimah yg berakhlak begitu indah?
Tidak pantas saya berharap banyak,jika yang saya semai hanya sedikit.

Meruginya saya,
sungguh merugi.

Bukan hanya pakaian ini,tapi tutur ini juga,tingkah ini,tatapan ini,niat ini.


Ya Allah..Bisakah untuk Engkau selimuti saya dengan rasa malu,dengan rasa pertimbangan dan gentar
menyibak perasaan saat saya masih belum tersanding dengan seorang dari ciptaanMu,dengan cara yang halal dan paling terpuji...demi rasa malu atas dasar iman...
Memohon ampun tak henti-henti.
Paling tidak,untuk kembali menjadi Eny yang dulu.







------dengan segala kemirisan,membongkar galeri hidup saya beberpa tahun silam yang begitu damai----------------



matahari bercabang sembilan

merenda-renda apa yg dimaknai orang dengan kata "persahabatan"

bercerita keluarga

Saya sayang keluarga .Sayang mama,alm bapak,adik, kaka.
iya,itu benar.

Dia Eldy Fahriza,sang kakak yg sering mendongengkan adiknya "kancil dan buaya"  waktu kecil.Sering merebut makanan saya.Sering berantem.Bikin saya menangis.

Sekarang saya jauh darinya.Saya di makassar,dia di kampung kecil kelahiran saya,Barabai.
Dalam beberapa hal pun masih jauh.

Hari ini saya bongkar2 album dia.
Teringat 4 tahun silam,saya menjadi menemaninya untuk pemilihan Nanang Galuh Banjar thn 2007.
Dia sebagai Nanang,saya Galuh.
Anggotanya akan bergabung di ADWINDO(Asosiasi Duta Wisata Indonesia)
Waktu itu mama juga hadir di malam final.
Agak kontradiktif,saya justru sedih .Kreatifitas kaka adik yang agak aneh menurut saya.Saya gak tau niat saya untuk apa malam itu.Saya masih berstatus siswi SMU kelas 3.Saya sadar seharusnya bukanlah dengan even-even semacam itu yg membuat orangtua saya senang.
Saya sertakan fotonya,sungguh saya pengen ketawa .Foto saya tak akan saya tampilkan.Memalukan.Dia sudah terkubur meretas waktu.hehehe
.Tapiii...eh,Kaka mirip banget sama saya rupanya....
Tapi rasanya saya gak mau lagi ingat2 momen itu lah.Karena itu "bukan saya banget".
Saya tobat.Bukan tobat sambel.Bukan prestise memacam itu yg saya cari untuk hidup ke muka bumi ini.Saat itupun sempat-sempatnya saya menangisinya.Saya hanya ingin menemani kaka saya yang sudah susah payah meminta.

Naifnya,saya hanya tertantang mencoba sesuatu yg gak biasa.Yah,tertantang.Lagilagi,itulah saya.
Fase itu telah saya tutup.
Fase itu adalah pembelajaran.
Fase itu memberi hikmah.
Saya telah merangkak menemukan diri saya.



------------diantara diri saya yang abu----------

sedikit kenal,kenal sedikit.

kalau ada yang bilang kepribadian yg kontradiktif,itulah saya.
bukan ular kepala dua,
cukup aja  jadi manusia berkepala satu.itu aja udah mau pecah rasanya.
suka menulis2 nggak jelas,dari perenungan dan imajinasi dengan sedikit kesadaran logika(yg porsinya paling kecil)

berlari dari jurusan Bahasa menuju Intitut Pemerintahan Dalam Negeri,saya tak terlalu tau relevansi keilmuannya.
Yang dulu,dengan penuh paksaan dari wali kelas agar memasuki jurusan IPA aja.Beliau memohon-mohon menyayangkan saya kenapa harus memilih jurusan para peseni itu(bakat senimu itu tak mencuat!!*olalalala).
Omaigad,Tapi pd sisi yg berbeda saya saat itu juga sedang memohon-mohon pada yang di atas.
Sudah,toh saya sekarang berada di asrama ini.Terkurung dan menikmati.Menunggu-nunggu lulus :))



Minggu, 06 Maret 2011

cukuppuisisaja

Aku selimuti diri.tapi terlalu panas untuk mengungkap.Aku meringis-ringis dalam kidung malam.Tapi.tapi.Banyak sekalilah tapi.Aku merumitkan diri dengan intuisi pekat nan macet plus meleset.
Didepan masih gelap juga.Kecuali,bila cahaya ini n"berani" menyelusup dan menerabas belantara yang kubikinbikin.
Aku kini terusik.Aku kini terjebak.Sepertinya begitu.Tak berperi perih bila hanya ilusi kosong melompong dan ompong!
Aku merangku sendiri.
Sebuah kata yang dalam mencengkeram.
Bukan cinta.yayayaya.tidaktidak.
Tapi kau tahu itu.Karena pada sudut sudut hatiku yang miris,kasih sayang itu tersampaikan.

Pada debur-debur yang pernah kubikin.
Benang kusut yang kusulam.
Aku malu padamu,Tuhan.
Masih malu.




-----eny fahriati--------